Pagi tadi saya di whatsapp oleh teman lama di Doha, kenapa saya tidak berkomentar atau menulis sesuatu di wall fesbuk perkara #baladacinta Rizieq Shihab atau Pirsa Hots, ini kan lagi hits menulis artikel soal ginian pasti ngeboom.
Coba saja lihat google, belum ada 24 jam isu beredar, meta search google soal Rizieq Shihab sudah berubah. Perhatikan.
Sangat luar biasa, 5 besar pencarian google berkaitan dengan perselingkuhan sang Habib. Lalu kenapa saya enggan membahas?
Simple saja, pertama karena seorang terpelajar harus adil sejak dalam pikiran, bukan gitu? Buat saya, aib seks adalah aib yang sangat memalukan, sehingga tidak ada positifnya bagi saya untuk berkomentar atau sekedar share isu seperti itu.
Kedua, tentu berita itu belum tentu benar, sebelum ada klarifikasi dari pelakunya sendiri. Jika saya dan para kawan membahas berita itu, artinya kami sama saja dengan mereka yang hobi sebar berita tanpa dipikir lebih dulu.
Kalaupun isu benar, maka itulah cara Allah membuka aib bagi orang yang hobi buka aib. Jika hoax maka itupula cara Allah untuk mengingatkan, bahwa apapun bisa terjadi. Besok wajah di atas, hari ini wajah terbenam di dasar tanah.
Oya, jangan geer lantas disamakan dengan kisah Nabi Yusuf yang diberi cobaan fitnah. Beda. Nabi Yusuf tidak pernah berembel-embel pilih paslon nomor sekian ketika bernegara dan berdakwah.
Ketiga, meskipun saya tidak suka terhadap FPI, tapi muslim tetap agama saya. Yang saya tidak suka adalah kelakuannya, bukan agamanya. Bedakan. Jadi, apapun itu Rizieq tetaplah satu muslim dengan saya, dan tabayyun adalah jawabannya.
Keempat, kalau mau dirunut, mungkin hoax dan fitnah yang disebar oleh mereka jauh lebih keji daripada ini, termasuk fitnah palu arit. Jadi jika saya share atau komen, maka saya tidak ada bedanya dengan mereka. Buat apa?
Kelima, sebagai sarana saya menahan diri. Betul memang, kesulitan terbesar adalah melawan hawa nafsu, hawa nafsu bukan hanya soal manahan “si kecil”, tapi juga soal share dan komen berita heboh.
Salam
Anonymous is never wrong, they just come and play..
So, enjoy the game..
Tulisan yang mengingatkan kita, jika kita berlaku sama maka sama saja menghina akal dan pendidikan kita, menahan diri adalah yang terpenting, tpi om dilain waktu, perang sudah dimulai, genderang sudah didengungkan..war in media, war in publicity..Anonymous can be everyone, can be you, can be me..
LikeLike
emang media sekarang ini banyak yang memberitakan soal masalah habib rizieq ini.. saya hanya melihat sajalah tanpa berkomentar juga… biar yang berurusan saja yang menyelesaikan permasalahannya..
http://www.kananta.com
LikeLiked by 1 person
Di era sosial medai seperti ini
kita rasanya harus berhati-hati menyikapi berita yang beredar.
Takut salah persepsi … takut salah membenci … (dan ya … takut salah memuja juga)
Dan saya setuju … jika pun terbukti betul begitu … bencilah kelakuannya … bukan personnya
Kita semua manusia biasa. Tak lepas dari dosa dan khilaf
salam saya
LikeLiked by 1 person
[…] Ternyata itu gambar seragam supir Blue Bird, oladalah, ngapain mereka mejeng di aplikasinya Gojek? Bukannya mereka berdua ibarat Tom and Jerry, ibarat Ahok dan Bib Riziek? […]
LikeLike
Saya sedikit bingung dengan yang anda bilang tidak suka kelakuan fpi???
LikeLike
ndak usah bingung, pegangan aja
LikeLike
😒
LikeLike